close

Perjalanan Mengejar Mimpi: Dari Mahasiswa “Kupu-kupu” Menjadi Awardee IISMA

Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) telah membantu Anisa Faza untuk mewujudkan mimpi bersekolah di luar negeri. Mahasiswi semester 5 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tersebut kini sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke Yuan Ze University di Taiwan pada September mendatang.

“Dari dulu saya ingin kuliah di luar negeri dan dari orang tua tidak bisa membiayai, jadi saya mencari-cari beasiswa. Sewaktu PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) di semester 1 tahun 2022, ada presentasi dari International Office yang menceritakan program IISMA,” ucap Anisa Faza, yang lebih akrab dipanggil Faza.

Saat ini, Faza berkuliah di jurusan D4 Teknologi Rekayasa Multimedia. Namun, Faza berpendapat bahwa bidang multimedia bersifat subjektif sehingga dirinya tertarik dengan dunia programming yang lebih objektif dan ingin menimba ilmu lebih dalam di bidang tersebut. Ia pun memutuskan untuk mengambil jurusan Information and Technology saat menjalani pertukaran mahasiswa di Yuan Ze University nanti.

Ketertarikan Faza pada dunia programming juga muncul setelah dirinya bergabung dengan tim robot riset kapal di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang bernama PENSHIP. Bersama tim PENSHIP, Faza telah mengikuti Kontes Robot Bawah Air Indonesia dan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional. Uniknya, Faza mengaku bahwa dirinya dulu adalah mahasiswa “kupu-kupu” atau “kuliah-pulang” sebelum bergabung dengan tim PENSHIP.

“Waktu semester 1 saya tidak ikut kegiatan apa-apa. Jadi saya kuliah pulang-kuliah pulang. Saya lihat teman-teman pada sibuk habis kelas, seperti rapat atau ikut kegiatan. Terus saya akhirnya berpikir, masa saya tidak melakukan apa-apa,” ungkapnya.

Faza mencoba mendaftar ke tim PENSHIP meskipun tidak memiliki pengalaman di bidang robotika. Namun, dirinya diterima dan mendapat kesempatan ikut lomba bersama tim. Faza mengikuti Kontes Robot Bawah Air Indonesia di tahun 2023 dan 2024, lalu berhasil mendapat juara 3 untuk dua tahun berturut-turut. Selain itu, timnya juga mendapat juara 2 untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional pada divisi lomba Desain Inovasi dan Teknologi di tahun 2023.

Baca Juga :  Garin Nugroho Mengajar Mahasiswa Tata Kelola Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Selama bergabung dengan tim PENSHIP, Faza merasa bahwa divisi program memegang peranan besar dalam tim untuk memastikan robot bisa berjalan dengan baik. Hal ini menjadi alasan lain mengapa Faza tertarik pada bidang programming.

“Melalui IISMA, saya ingin lebih jago di bidang programming. Saya juga berharap bisa meningkatkan skill bahasa Inggris dan bahasa lain, seperti bahasa Mandarin, juga mendapat kenalan dari luar negeri,” jelas Faza mengenai harapannya saat menjalankan program IISMA.

Selain belajar programming, Faza juga ingin mendapat kesempatan mengikuti riset dosen atau melakukan magang saat berada di Taiwan nanti. Menurut Faza, pengalaman tersebut dapat menambah pengetahuan dan kemampuannya mengenai praktik di luar kelas.

Karena tertarik dengan program IISMA, Faza telah melakukan banyak riset mengenai syarat pendaftaran IISMA sejak tahun 2022. Ia juga mempersiapkan diri dengan mengikuti tes TOEIC dan berkonsultasi dengan kakak tingkat yang merupakan alumni awardee IISMA untuk berlatih menulis esai dan wawancara dalam bahasa Inggris.

“Ada tantangan dalam menyiapkan esai dan wawancara karena ini pertama kali. Sebelumnya, saya belum pernah mendaftar program sejenis dan ini pertama kali menulis esai dalam bahasa Inggris.”

Faza sempat mengganti esainya hingga tiga kali. Ia juga menghadapi tantangan seputar perizinan orang tua. Selain itu, Faza tidak bisa mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional pada tahun 2024 karena bertabrakan dengan lini masa pendaftaran IISMA. Ia pun harus membagi waktu untuk kuliah, kegiatan di tim robot, dan mempersiapkan pendaftaran IISMA.

Baca Juga :  Lewat Sensible, Mahasiswa ITS Menjembatani Psikolog dan Pasien

Meskipun begitu, aktivitas Faza di tim PENSHIP memberikan manfaat positif dan membantu dalam persiapan mengikuti program IISMA. Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah pengalaman menulis paper, kemampuan mengatur keuangan dengan membuat Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), juga mempelajari cara membeli barang dari luar negeri. Saat ini, Faza tengah mempelajari kemampuan serupa dari kegiatan mentoring IISMA Alumni Club atau IISMA-AC.

“Jadi kita menyiapkan bahasa, perlengkapan yang akan dibawa, cara mengatur keuangan, dan culture shock seperti apa yang akan dihadapi,” kata Faza seputar persiapannya mengikuti program IISMA.

Faza akan menjalani pertukaran pelajar di Yuan Ze University di Taiwan selama kurang lebih 5 bulan. Ia pun berpesan bahwa kerja keras adalah kunci bagi mereka yang ingin meraih mimpi dan cita-cita. “Kalau kita ingin sesuatu dan kita kerja keras diiringi doa, pasti ada hasilnya. Jangan cepat merasa puas karena kita harus terus berkembang,” pesannya.

Ia juga menitipkan pesan kepada sesama awardee IISMA yang akan berangkat ke luar negeri untuk tidak lupa menjaga nama baik Indonesia.

“Tetap semangat dan jangan lupa kita di sana tidak untuk senang-senang. Ada tanggung jawab besar. Jangan sampai tanggung jawab terlupakan dan jangan lupa jaga nama baik Indonesia karena itulah tugas yang paling berat,” tutupnya.