Mahasiswa ITS Gagas Detektor Hemoglobin dengan Kecerdasan Buatan Tertanam
Para anggota Tim Hemoglobest ITS saat melakukan uji coba tahap awal pada detektor hemoglobin non-invasif
Kampus ITS, ITS News – Salah satu jenis penyakit autoimun adalah lupus, yang dapat menyebabkan dampak berbahaya ketika penderita mengalami anemia. Oleh karena itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas detektor hemoglobin non-invasif untuk mengukur kadar hemoglobin serta memprediksi kemungkinan terjadinya penyakit anemia dengan bantuan kecerdasan buatan.
Pengembangan detektor hemoglobin non-invasif yang diberi nama Hemoglobest tersebut dengan menambahkan kecerdasan buatan STM32 di dalamnya. Dengan adanya kecerdasan buatan, perangkat ini mampu melakukan perhitungan secara efisien hingga mempercepat prediksi kondisi anemia. Kecerdasan buatan STM32 juga dapat menghemat daya dan berfungsi sebagai microcontroller.
Detektor hemoglobin rancangan Tim Hemoglobest ITS ini nantinya dapat dikhususkan untuk mendeteksi dan memprediksi anemia bagi penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Penderita lupus memerlukan pendekatan khusus dalam mendeteksi penyakit anemia, karena kadar hemoglobin yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan non-lupus.
Tidak seperti alat detektor hemoglobin biasanya, detektor gagasan mahasiswa ITS tersebut menggunakan prosedur secara non-invasif. Prosedur ini mengacu pada tindakan medis yang tidak perlu memasukkan alat melalui sayatan pada kulit, sehingga tidak membuat kulit terluka. “Dengan begitu, alat akan lebih mudah untuk digunakan serta tidak memberikan rasa sakit,” ungkap mahasiswa yang juga tergabung dalam tim robotik Banyubramanta ITS itu.
Untuk mengetahui kadar hemoglobin melalui alat tersebut, lanjut Huda, spektrum cahaya yang masuk nantinya akan diterima oleh sensor dalam alat dan dianalisis pola dari masing-masing spektrumnya. Setelah dilakukan analisis, selanjutnya akan keluar kadar hemoglobin yang sedang membawa oksigen dan yang tidak membawa oksigen. Dari situ dapat dilihat kadar hemoglobin hingga prediksi anemianya.
Berkat dedikasi penuh dari seluruh anggota tim yang dipandu oleh dosen dari Departemen Teknik Elektro ITS Astria Nur Irfansyah ST MEng PhD, pengembangan detektor hemoglobin ini berhasil dicapai. Hebatnya, kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) tersebut sukses meraih medali perak pada kategori Presentasi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 lalu. (HUMAS ITS)