close

Pengembangan STP Perguruan Tinggi Indonesia Semakin Diperkuat

Dundee – Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi (Science Technology Park = STP) merupakan salah satu langkah strategis dalam mendorong hilirisasi hasil riset dan teknologi untuk dapat segera dimanfaatkan sepenuhnya dalam proses industrialisasi. Pengembangan STP ini merupakan bagian dari visi misi Presiden Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 -2024.

Dalam RPJMN 2020-2024 Kawasan Sains dan Teknologi (Science Technology Park = STP) dikelola oleh 4 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yaitu STP Universitas Indonesia (STP-UI), STP Institut Teknologi Bandung (STP-ITB), STP Institut Pertanian Bogor (STP-IPB), STP Universitas Gadjah Mada (STP-UGM).

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, dalam kunjungannya ke Dundee University, selasa (21/11), mengatakan tujuan dari Pengembangan STP Nasional, secara khusus, adalah mengembangkan 4 STP dari STP Madya menjadi STP Utama sebagai hub inovasi nasional dalam skema triple-helix; Memperkuat kemampuan riset dan pengembangan dari setiap STP dan mengelola proses inovasi; Menumbuhkan ekosistem inovasi nasional yang berpusat di 4 STP.

Menurutnya pengembangan kapasitas manajemen STP dilakukan dalam beberapa strategi. “Pengembangan STP dengan berbagi praktik baik internasional, sehingga bisa sebagai driver bagi STP lainnya. Insentif penelitian kolaboratif menuju hilirisasi penelitian menuju inovasi, dan peningkatan dukungan STP seperti inkubasi dan lainnya,” tutur Nizam.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Daerah, ITS Kerja Sama dengan Pemkab Tulungagung

Selain itu menurut Nizam, Ditjen Diktiristek juga terus meningkatkan performa kolaborasi perguruan tinggi dan industri lewat program dan platform Kedaireka yang menekankan pada beberapa bidang, antara lain green economy, blue economy, digital economy, health & medical device, tourism & creative economy. “Dalam 3 tahun terakhir, kolaborasi akademik dengan industri meningkat cukup signifikan lebih dari 30%, dengan semakin banyaknya implementasi Kedaireka. Peringkat university-industry collaboration dalam RnD meloncat ke peringkat-5 dunia,” terangnya.

Nizam juga jelaskan Faktor-faktor seperti investasi dalam riset dan pengembangan, keterampilan dan pendidikan, akses terhadap teknologi, infrastruktur inovasi, dan iklim bisnis menjadi beberapa aspek yang dinilai dalam perhitungan GII. “Oleh karena itu, meningkatkan peringkat GII adalah tujuan yang penting bagi banyak negara untuk memajukan inovasi dan daya saing di tingkat global.Peringkat Indonesia pada Global Innovation Index pada tahun 2023 menempati peringkat 61 dari 132 negara.Dalam parameter University-Industry R&D collaboration tahun 2023 melompat ke peringkat 5 dari 132 negara,” jelasnya.

Baca Juga :  Kemendikbudristek Serahkan Hibah Aset BMN ke Unhas

Peluang Kerja Sama

STP dirancang untuk mendukung inovasi, penelitian, dan kolaborasi antara dunia akademis dan industri. Perguruan tinggi di Indonesia semakin memantapkan hal tersebut dengan berbagi praktik baik dengan Dundee University, Skotlandia, United Kingdom, terutama pada bidang life sciences research dimana salah satu STP yang dikunjungi adalah Drug Discovery Dundee University.

“Kolaborasi perguruan tinggi perlu ditingkatkan, dan berbagai praktik baik dalam berbagai bidang juga diperlukan. Peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di negara lain juga perlu dibuka luas untuk perguruan tinggi Indonesia,” imbuh Nizam.

Dundee University dikenal karena penelitian tingkat tinggi dalam berbagai bidang, termasuk ilmu biomedis, ilmu komputer, seni kreatif, dan hukum. Dundee University juga terlibat dalam inovasi dan kolaborasi dengan industri melalui berbagai proyek riset dan kemitraan.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti