Anargya ITS Sukses Sabet Gelar Juara di FSAE Jepang 2023
Kampus ITS, ITS News – Untuk kesekian kalinya, berita menggembirakan datang dari tim mobil listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Melalui inovasi terbaru mobil listrik formula unggulan EV Mark 3.0, ITS melalui Tim Anargya berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus dalam ajang bergengsi Formula Society Automotive Engineer (FSAE) Japan 2023, Sabtu (2/9) lalu.
FSAE Japan merupakan kompetisi mobil listrik tahunan berskala internasional yang menuntut mahasiswa untuk dapat mendesain dan memproduksi sebuah mobil satu penumpang berbentuk seperti mobil balap formula. Ajang perlombaan FSAE Japan kali ini, diikuti oleh 62 tim dari berbagai universitas kelas dunia yang berada di Tiongkok, Taiwan, Bangladesh, Thailand, Indonesia, dan tuan rumah Jepang. Untuk tahun ini, Anargya ITS menjadi satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia.
General Manager Tim Anargya ITS Rafif Herdian Noor mengungkapkan, terdapat dua kategori dalam ajang perlombaan lintas negara ini, yaitu Static Event dan Dynamic Event. Tim Anargya ITS berhasil mengamankan predikat Juara III dalam Business Plan Presentation dan Terbaik III untuk View Drawing Award. “Kami benar-benar berusaha keras dalam memvisualisasikan segala hal mengenai business plan maupun view drawing dari mobil Anargya versi terbaru ini,” ungkapnya.
Menanggapi kemenangannya, mahasiswa tahun ketiga Teknik Mesin Industri ITS ini mengaku bahwa keberhasilan tersebut tak luput dari inovasi Tim Anargya ITS dengan melakukan beberapa pengembangan dari mobil listrik sebelumnya. Salah satunya adalah perubahan bahan material pada bagian badan mobil yang diubah menjadi bahan fiber carbon. “Perubahan bahan material ini dapat mengurangi beban massa mobil mencapai 38 persen,” jelas Rafif.
Tak hanya itu, lanjutnya, inovasi juga dilakukan dengan memasukkan komponen buatan tim Anargya sendiri, termasuk baterai yang dirakit sesuai standar regulasi internasional. Baterai ini memiliki kemampuan tahan api yang menjadikannya lebih aman dalam situasi darurat. Tim juga melengkapi mobil dengan sistem pendingin udara yang dialirkan melalui sidepod sehingga meningkatkan efisiensi dan daya tahan baterai. Tak ketinggalan, kapasitas baterai juga ditingkatkan menjadi 7,46 kilowatt-hour.
Mahasiswa asal Kediri ini menyampaikan rasa terima kasihnya sebab ITS telah memberi banyak kontribusi bagi Tim Anargya, sehingga bisa terus berkiprah melalui dukungan tersebut. Bantuan materiil dan moral dari ITS, telah memainkan peran penting dalam kesuksesan Anargya dalam persiapan selama satu tahun terakhir. “Ke depannya, Anargya akan terus berupaya dalam memberikan yang terbaik bagi ITS,” tandasnya optimistis.
Terakhir, Rafif berharap Tim Anargya ITS bisa maksimal dalam mengoptimasi mobil listrik buatannya. Selain itu, timnya telah melakukan evaluasi terhadap beberapa kekurangan, sehingga ke depannya bisa mempersiapkan lebih baik dan kembali meraih podium tertinggi dalam berbagai ajang perlombaan. “Anargya juga masih memiliki banyak waktu untuk memperbaiki dan mencapai efisiensi terbaik bagi mobil listriknya,” pungkasnya. (HUMAS ITS)