Didanai Ditjen Dikti, Tim Peneliti Unpad Gagas Proyek Rumah Wisata Manggis di Pangandaran
Tim peneliti Universitas Padjadjaran yang dipimpin Guru Besar Fakultas Farmasi, Prof. apt. Muchtaridi, PhD membuat proyek Rumah Wisata Manggis di Desa Parakanmanggu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Rumah Wisata Manggis tersebut dibuat untuk menjadi pusat produksi buah manggis di Desa Parakanmanggu.
Prof. Muchtaridi mengatakan, proyek tersebut bertujuan meningkatkan produksi buah manggis yang harganya menurun. Menurunnya harga buah manggis diakibatkan kualitas yang dihasilkan dianggap kurang bagus, sehingga, petani terpaksa untuk menjual hasil panen dengan harga yang murah.
“Peneliti Universitas Padjadjaran memiliki solusi bahwa buah manggis lebih baik diolah dan bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku ekstrak atau produk lain, seperti pewarna, obat, dan makanan,” kata Prof. Muchtaridi.
Pertimbangan lain yang membuat tim memberikan solusi tersebut adalah musim panen manggis yang sangat bergantung kepada cuaca. Solusi ini diharapkan agar petani tetap mempunyai penghasilan dari produk-produk yang dihasilkan meskipun sedang tidak masuk musim panen.
“Bagaimana caranya petani ketika tidak musim tetap mendapat penghasilan? Caranya adalah dengan menjual olahan manggis yang tadinya mau dijual murah atau dibuang,” lanjutnya.
Awal Mula Proyek
Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa Pangandaran adalah tempat wisata bahari yang cocok untuk ditanami buah tropis, termasuk manggis. Manggis dijadikan fokus utama dalam penelitian ini karena bisa dijadikan obat herbal dan memiliki banyak khasiat yang dapat dimanfaatkan.
Dengan pertimbangan tersebut, tim memilih Desa Parakanmanggu sebagai lokasi utama untuk pembangunan proyek sebagai penghasil komoditas buah manggis terbesar.
Proyek ini dimulai dari tahun 2022 dengan mengirimkan mahasiswa yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Pangandaran untuk melakukan survei data yang dibutuhkan. Namun, data menunjukkan bahwa produksi manggis masih dianggap kurang memuaskan.
Oleh karena itu, tim mencari cara bagaimana meningkatkan produksi manggis tersebut. Tim kelompok pertanian yang dipimpin Dosen Fakultas Pertanian Unpad Dr. Ir. Nursuhud Suwali, DEA, menganalisis data yang sudah dihimpun sebelumnya dan menemukan solusi dengan memberikan pemahaman untuk meningkatkan produksi buah manggis bagi para petani. Eksekusi dari solusi tersebut dirancang dalam bentuk pembangunan pusat bahan baku buah manggis yang terinspirasi dari Rumah Manggis di Thailand.
Realisasi solusi tersebut dilakukan dengan mengontak kepala desa, ketua Bumdes, dan pihak kecamatan untuk menjalin kesepakatan membangun pusat bahan baku ekstrak buah manggis di Desa Parakanmanggu.
Tim Peneliti turut mengontak Dinas Pertanian mengenai rencana tersebut dan Pemerintah Daerah untuk meminta dukungan dan fasilitasi pembangunan Rumah Wisata Manggis yang rencananya ditargetkan berjalan selama tiga tahun.
“Universitas Padjadjaran akan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi dan juga orang-orang yang ahli dibidangnya berbentuk tim beranggotakan dosen-dosen dari berbagai fakultas,” kata Prof. Muchtaridi.
Rencana ke Depan
Prof. Muchtaridi melanjutkan, proyek ini rencananya akan berjalan selama minimal tiga tahun melalui dukungan pendanaan dari Pemkab Pangandaran. Alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi akan datang di akhir bulan Agustus yang sudah dibuat oleh tim dalam bentuk oven, pencacah kulit, pengering, dan penyerbuk.
Setelah alat didatangkan, masyarakat akan diberikan penyuluhan untuk mengetahui cara mengoperasikan mesin-mesin tersebut yang nantinya akan didatangkan lagi secara lebih lengkap. Mesin-mesin tersebut rencananya dapat memproduksi berbagai olahan yang bisa dijual di Rumah Wisata Manggis dan dikelola oleh Bumdes Desa Parakanmanggu.
“Rumah Wisata Manggis yang menjadi salah satu fokus utama dalam proyek ini masih dalam proses koordinasi antara Unpad dan Pemkab soal masalah pendanaan yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur,” papar Prof. Muchtaridi.
Kepala Bumdes Desa Parakanmanggu Ikin Sodikin mengungkapkan bahwa dari pihak desa sudah menyediakan lahannya dan masih menunggu koordinasi selanjutnya dari para pemangku kepentingan untuk pembangunan infrastruktur yang akan digunakan untuk produksi buah manggis nantinya.
Dengan adanya proyek ini, Prof. Muchtaridi berharap petani dapat meningkatkan penghasilannya dari terobosan baru tersebut. Tak cuma itu, ia juga berharap bahwa proyek ini dapat membantu kesejahteraan ekonomi dan memunculkan potensi komoditas buah manggis Desa Parakanmanggu dapat di tingkat nasional.
“Ke depannya jelas, dengan diseminasi teknologi Unpad, kesejahteraan ekonomi Desa Parakanmanggu dapat terbantu dan potensi yang ada di Parakanmanggu bisa muncul secara nasional dan bisa bersaing secara nasional,” tuturnya. *