Kerja Sama dengan Jepang, Unpad Siap Produksi Stroberi Premium
Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Pertanian bekerja sama dengan Japan Premium Vegetable dan Japan International Research Centre for Agricultural Sciences (JIRCAS) mengembangkan budi daya stroberi premium di kampus Jatinangor.
Kolaborasi budi daya yang mengimplementasikan beragam inovasi riset ini akan menghasilkan stroberi “Ichigo” yang siap dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita bayangkan stroberi ichigo adalah buah yang cantik, merah, dan ukurannya besar bila dibandingkan dengan stroberi di sini,” kata Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti saat meresmikan Plant Factory Ichigo yang berlokasi di area Bale Tatanen Faperta Unpad, Jatinangor, Rabu (16/8/2023).
Melalui kolaborasi tersebut, Unpad melakukan budi daya varietas stroberi premium yang dikembangkan JPV melalui dukungan riset dan teknologi. Selain itu, proses budi daya pun akan mengadaptasi beragam teknologi budi daya pertanian di Jepang yang dikombinasikan dengan teknologi budi daya stroberi menggunakan metode hidroponik hasil riset peneliti Faperta Unpad.
Rektor menjelaskan, budi daya stroberi ichigo ini merupakan bukti bahwa Unpad telah mampu menghilirisasikan berbagai riset dan inovasi yang dihasilkan menjadi produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Ditargetkan, varietas stroberi asal kampus Unpad ini akan dapat didistribusikan ke berbagai tempat di Indonesia.
Kerja Sama Riset
Koordinator pengelola Plant Factory Ichigo Unpad Prof. Dr. Ir. Reginawanti Hindersah, M.P., menjelaskan, kolaborasi budi daya ini merupakan implementasi proyek penelitian Konsorsium “Plant Factory” Monsoon Asia atau program transfer inovasi dan teknologi pertanian asal Jepang kepada negara-negara di kawasan Asia lainnya. Stroberi menjadi salah satu komoditas yang dibidik untuk dikembangkan di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut konsorsium tersebut, pihak JPV kemudian datang ke Faperta Unpad dengan maksud untuk melakukan budi daya dan evaluasi pertumbuhan stroberi di Indonesia melalui riset di rumah kaca dengan sistem hidroponik. Maksud ini pun disambut baik oleh Faperta.
“Waktu itu, kami gembira karena sebetulnya dasar riset kita cukup kuat (di bidang stroberi), sehingga masuk ke subyek penelitian berikutnya,” kata Prof. Regina.
Berbagai riset yang dilakukan mulai dari teknologi budi daya, identifikasi penyakit pada stroberi, hingga pengembangan pupuk hayati di sektor nutrisinya. “Seluruh riset itu terdokumentasikan dengan baik,” imbuhnya.
Untuk mendukung riset tersebut, Faperta Unpad kemudian menyiapkan seedling raising nursery atau unit pembibitan dengan dukungan teknologi dan sistem fertigasi otomatis yang bisa dipantau langsung dari Jepang. Persiapan lainnya adalah membangun rumah kaca (green house) yang dimodifikasi dengan iklim Indonesia tetapi tetap sesuai dengan standar Jepang.
Prof. Regina menyampaikan, bibit stroberi mulai ditanam dalam beberapa tahap mulai awal Agustus lalu. Sejauh ini, bibit yang sudah disemai di unit pembibitan memiliki kualitas yang baik. Riset ini diharapkan akan selesai pada April 2024.
CEO JPV Kenji Endo mengapresiasi pelaksanaan riset stroberi di Unpad yang berjalan mulus. Ia sendiri optimistis, stroberi ichigo akan bisa dipanen pada 2024.
“Saya punya mimpi membuat masyarakat Indonesia bahagia karena stroberi Jepang,” ujarnya.*