Unpad Lepas 50 Mahasiswa Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Padjadjaran akan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Outbound dan belajar selama satu semester di 22 perguruan tinggi di 10 provinsi di luar Pulau Jawa.
Jumlah peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Outbound tahun ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 19 peserta saja.
“Ini kesempatan yang luar biasa baik bagi mahasiswa, program ini tidak hanya memberi wawasan keilmuan tetapi juga kesempatan untuk mengena budaya lain yang ada di Indonesia,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Arief S. Kartasamita saat melepas secara simbolis keberangkatan para peserta PMM Outbound Unpad di Ruang Serba Guna Lantai 4 Gedung 2 Unpad, Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut Prof. Arief mengatakan, perbedaan jangan dianggap sebagai hambatan atau ancaman. Perbedaan budaya, perbedaan agama, perbedaan suku, itu merupakan puzzle yang jika digabungkan akan menjadi harmoni yang baik untuk menciptakan keseimbangan dan pada akhirnya membawa kemajuan bagi kita semua.
“Saya titip pesan, di mana kita datang maka di situlah kita harus menjunjung adat budaya setempat. Kalian membawa jaket almamater dengan lambang Unpad, mohon dijaga attitude kita, cara bagaimana kita bersikap dan menghormati adat istiadat dan tata cara di sana,” ujar Prof. Arief.
Sementara Koordinator Pertukaran Mahasiswa Merdeka Outbound Unpad, drg. Erli Sarilita, M.Sc., Ph.D., memaparkan, PMM berorientasi memberikan pengalaman kebinekaan melalui keikutsertaan dalam berbagai aktivitas terkait kegiatan Modul Nusantara untuk memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia.
“Dari 87 mahasiswa yang mendaftar, 50 mahasiswa akan berangkat ke tempat tujuannya mulau 10 Agustus 2023. Mereka terdiri dari 13 laki-laki dan 37 perempuan. Para mahasiswa berasal dari 20 program studi akademik (S1) dan 5 prodi vokasi (D4),” jelas Erli.
Para mahasiswa, lanjut Erli, akan berangkat ke 22 kampus yang tersebar di 10 provinsi, yaitu Aceh (8 orang), Sumatera Utara (6), Sumatera Barat (9), Sumatera Selatan (2), Bali (16), NTB (1), Sulawesi Selatan (5), Sulawesi Tenggara (1), Maluku (1) dan Papua (1).*