Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta berhasil meraih Rekor Dunia
Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta berhasil meraih Rekor Dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau yang lebih popular dengan sebutan MURI atas rekor Grub Bedhayan Pertama yang Penarinya adalah Dosen Tari. Pencapaian atas rekor dunia ini dibuktikan dengan penyerahan Piagam Perhargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia oleh Ketua Umum, Museum Rekor-Dunia Indonesia, Prof. Dr (Hc). Jaya Suprana kepada Pembantu Dekan I FSP ISI Yogyakarta dan juga dosen Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta, Dra. M. Heni Winahyuningsih, M.Hum. Penyerahan piagama penghargaan ini disampaikan pada Festival Bedhayan III yang dilaksanakan pada Minggu, 14 Mei 2023 bertempat di Ohmmstay Jalan Solo KM 15, Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Sebelum prosesi penyerahan piagam penghargaan atas rekor dunia yang diperoleh, dosen-dosen Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta menari tari Bedayan Kusumaningtyas karya salah satu dosen Jurusan Tari, Indah Nuraini, SST., M.Hum. Bedayan Kusumaningtyas mengambarkan wanita-wanita yang Tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Wanita dengan penuh kesabaran, ketegaran dan keikhlasan dalam memberikan ilmunya untuk menghasilkan yang terindah tercermin dari dalam gerak tari Bedayan Kusumaningtyas
Tarian yang ditampilkan oleh dosen-dosen Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta mendapat sambutan yang meriah dari tamu undangan dan penonton. Tamu undangan dan penonton terkesima dengan penampilan para dosen tari yang usianya telah lebih dari lima puluh tahun tetapi tetap mampu menari tari tradisi dengan lincah dan Indah. Prestasi yang diperoleh dosen-dosen Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta diharapkan mampu memotivasi mahasiswa ISI Yogyakarta dan pemuda Indonesia untuk terus belajar dan melestarikan tari tradisi Indonesia. Usia tidak menjadi penghalang untuk terus berkarya dan memelihara tari tradisi warisan leluhur bangsa Indonesia.