close

Kerja Sama dengan ITN Malang, Rektor Undana: Perlu Pengabdian Terintegrasi Selesaikan Persoalan Masyarakat

Malang – Universitas Nusa Cendana (Undana) saat ini terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Kali ini, Undana menjalin kerja sama dengan salah satu Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Indonesia – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Hal ini guna pengembangan institusi, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dan Rektor ITN Malang, Prof. Dr Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE di Aula Rektorat IKN Malang, Jumat (27/1/2023) pagi.

Selain itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana, Prof. Philiphi de Rozarai, S.Si., M.Sc., Ph. D juga langsung menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN, Dr. Ellysa Nursanti, ST., MT, yang saat itu diwakili salah satu Wakil Rektor ITN.

Hadir pada kesempatan itu, jajaran pimpinan Undana, diantaranya Wakil Rektor (WR) Bidang Akademi, Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, WR Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Ir. Jalaludin, M.Si, WR Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Dr. Jefri S. Bale, ST, M.Eng, Direktur Program Pascasarjana, Prof. Drs. Felix Tans, M.Ed., Ph.D, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Yefri C. Adoe, SE, beserta para Wakil Dekan FST Undana.

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dan Rektor ITN Malang, Prof. Dr Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, saat menandatangani naskah kerja sama, disaksikan para Wakil Rektor di Aula Rektorat IKN Malang, Jumat (27/1/2023) pagi.


Rektor Undana dalam sambutannya kerja sama dengan berbagai pihak memiliki manfaat yang besar, termasuk ITN Malang. Di hadapan jajaran pimpinan ITN Malang, Dr. Maxs menyebut, kerja sama juga perlu dilakukan dengan sejumlah universitas yang ada di daerah, khususnya di beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga :  Kembangkan Detergen Ramah Lingkungan, Mahasiswa FMIPA Unpad Raih Penghargaan Internasional

Untuk menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat, ungkap Dr. Maxs perlu kerja dan pengabdian secara terintegrasi. “Persoalan yang terjadi di tengah masyarakat hanya bisa diselesaikan dengan kerja-kerja kolaboratif dan terintegrasi dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing,” ungkapya.

Sebab, ia mengakui, pengabdian masyarakat yang dilakukan selama ini tidak konvergen. Karena itu, mulai tahun ini Undana akan lakukan pengabdian secara secara konvergen di desa-desa binaan. Misalnya, untuk selesaikan stunting di satu desa binaan, maka bukan soal masalah kesehatan saja, tetapi masalah sosial, budaya, ekonomi dan lainnya pun ikut dieselesaikan.

“Sehingga perlu intervensi berbagai disiplin ilmu. Misalnya, Fakultas Peternakan melakukan intervensi ayam KUB, Fakultas Ekonomi Bisnis lakukan marketing, Fakultas Sains dan Teknik lakukan desain mesin mengeram ayam, begitupun Ilmu Komputer pada Fakultas Sains dan Teknik lakukan desain produk secara digital, semuanya bisa lakukan integrasi di desa binaan, tentu saja akan menyelesaikan permasalahan yang ada,” beber Dr. Maxs menambahkan.


Lebih lanjut, Rektor Undana menyebut program MBKM perlu ditingkatkan. Jika kuota terbatas, maka bisa saja dilakukan secara mandiri oleh kedua belah pihak. Ia berharap, melalui kerja sama tersebut, pimpinan tingkat Fakultas dan Prodi untuk segera berkomunikasi untuk melihat peluang untuk dilanjutkan ke tahap Perjanjin Kerja Sama (PKS).

“Jadi, tidak saja kita tandatangani MoU dan PKS, tetapi yang paling penting adalah kita lakukan implementasi dan memberi kontribusi untuk mengatasi persoalan di tengah masyarakat,” tukas Rektor Undana.

Baca Juga :  Wakil Dubes Jerman Temui Mahasiswa Peserta Program IISMA, Dukung Persiapan Mahasiswa Sebelum Keberangkatan

Sementara itu, Rektor ITN Malang dalam sambutannya menyambut baik kehadiran jajaran pimpinan Undana di ITN. Menurutnya, kerja sama tersebut akan memberi kesempatan, tidak saja bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan MBKM, tetapi dosen pun bisa lakukan penelitian dan publikasi, serta pengabdian bersama.

Ia mengaku, tahun 2007 lalu, Gubernur NTT kala itu menanyakan peran dan kontribusinya bagi NTT. Untuk itu, sebagai putra NTT, Prof. Abraham menyatakan melalui momentum kerja sama tersebut, ITN dan Undana bisa berkontribusi untuk menyelesaikan pelbagai persoalan yang dihadapi masyarakat NTT.

Untuk diketahui, ruang lingkup kerja sama antara Undana-ITN Malang adalah: 1). Pengembangan institusi Pergurian Tinggi, yaitu penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan system informasi Perguruan Tinggi. 2) Bersama-sama mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sementara ruang lingkup PKS antara FST Undana dan FTI ITN Malang yaitu:
1) Penyelenggaraan Pendidikan seperti internship, pelatihan, lokakarya, seminar, symposium, workshop dan kuliah lintas (student exchange) dalam bingkai MBKM, di bidang keilmuan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industru, Teknik Kimia, Teknik Informatika, dan Bisnis Digital.
2) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
3) Penyelenggaraan publikasi dan diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berupa: seminar atau konferensi ilmiah, penerbitan jurnal dan public speaker (keynote speaker, dan pemateri dan atau narasumber). (rfl)

FOTO-FOTO