Dari Surabaya, untuk Indonesia
Diibaratkan garda terdepan, mahasiswa diharapkan memiliki pemikiran kritis agar dapat menghadapi situasi ketika keadilan tidak ditegakan. Gambaran singkat inilah yang kerap hadir di pikiran masyarakat umum mengenai mahasiswa. Bersuara, menegakan keadilan. Namun, tidak hanya itu yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai bentuk kontribusi. Seperti halnya siswa, mahasiswa juga memiliki hak dalam menyumbangkan prestasi akademik untuk memajukan negara ini.
Memperkenalkan nama Indonesia melalui perlombaan taraf internasional, menjadi pilihan Tim Barunastra sebagai bentuk kontribusi sebagai mahasiswa. Dengan memaksimalkan apa yang sudah dimulai, Tim Barunastra ITS kembali menjadi Juara Umum ajang International Roboboat Competition (IRC) 2022.
Berawal dari tahun 2012, dimana tiga mahasiswa jurusan teknik perkapalan ITS membentuk tim RC boat bernama Barunastra, dan menjadikan perahu bernama Acalendra sebagai ‘anak’ pertama. Terus berkambang dengan melakukan regenerasi organisasi, menciptakan berbagai penemuan baru, mengikuti perlombaan nasional, sampai akhirnya memulai perjalanan pertama taraf internasional pada tahun 2015.
Barunastra berupaya untuk menjadi nomor satu di bidangnya. Sampai akhirnya kerja keras menuaikan hasil, dengan membawa tim ini menjadi juara umum pada ajang International Roboboat Competition (IRC) secara berturut sejak tahun 2018.
“Pada tahun 2018 dan 2019 sendiri, Barunastra ITS berhasil menjadi Juara Umum IRC berturut-turut dan meraih titel back-to-back champions,” ungkap Fatahillah Daffa Shodiq, selaku External Relations Tim Barunastra ITS.
Namun tidak selalu mendapat keberuntungan, pada pada tahun ke-3, tim Barunastra tidak dapat berpartisipasi, mengingat 2020 merupakan awal dimana pandemi melanda dunia. Kendati demikian, tim Barunasta menjadikan pandemi sebagai tantangan dalam berkarya. Dibuktikan dengan keikutsertaan tim kebanggan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini pada ajang Perlombaan nasional, Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2020 yang kemudian menjadi Juara Pertama.
Meskipun sudah mendapatkan banyak kemenangan, tak ayal selama 2 tahun pandemi melanda, tim Barunastra juga kerap mengalami kekalahan. Dari kekalahan-kekalahan inilah tim Barunastra mendapatkan acuan untuk menciptakan kesempurnaan hingga melahirkan kapal Nala Theseus untuk berlaga di Florida, Amerika Serikat.
Kembali menjadi Juara Umum pada ajang tahunan dunia, International Roboboat Competition (IRC) 2022, tim Barunastra berhasil menjadi Juara I pada kedua sublomba, Design & Documentation dan Autonomy Challenge. Bersaing dengan berbagai universitas kelas dunia, Barunastra ITS merupakan satu-satunya tim yang berhasil menyelesaikan semua misi pada autonomy challenge.
“Sublomba Autonomy Challenge menantang kapal peserta untuk menjalankan berbagai misi, seperti Navigation Channel, Avoid the Crowds, Find a Seat at the Show, Snack Run, Skeeball Game, dan Water Blast,” terang Fatahillah.
Kapal Nal Theseus rancangan Tim Barunastra ITS saat menjalankan misinya pada sublomba Autonomy Challenge. (Sumber : its.ac.id)
Mengusung konsep modularity, kapal Nala Theseus buatan tim Barunasta tidak hanya bisa menampung banyak muatan di atas kapal. Namun juga memiliki prinsip desain yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul). Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses modifikasi, atau jika memerlukan penggantian dan penukaran secara independen dengan modul lainnya. Sementara itu, pada bagian penggerak, tim Barunastra turut berinovasi dengan menggunakan sistem holonomic movement pada kapal Nala Theseus. Sehingga kapal dapat bergerak tanpa mengubah arah hadap kapal. Tim barunastra juga turut mengembangkan watertight hull, yang mana hull pada kapal Nala Theseus bersifat kedap air, sehingga memberikan keamanan komponen elektrikal di dalamnya.
“Inovasi ini dibuat karena pada tahun sebelumnya, kapal buatan Barunastra ITS, sempat mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kerusakan komponen elektrikal,” terang mahasiswa yang akrab dipanggil Fatah.
Sedangkan pada sublomba Design & Documentation, Fatah menjelaskan bahwa tim Barunastra menyiapkan konsep retro futuristic dengan menggabungkan simulasi-simulasi 3D sehingga video mudah dipahami, untuk memenuhi tantangan membuat Technical Design Report mengenai kapal buatan dan Competition Strategy dengan memabagikannya melalui Youtube.
Sampai akhirnya mendaptkan keberhasilan pada tiap sublomba, tim Barunastra kembali ke tanah air bukan hanya sebagai Juara Umum kejuaran dunia. Melainkan juga sebagai mahasiswa dengan kontirbusi nyata dalam menjadikan kemenangan sebagai titik awal perkembangan kapal Autonomous di Indonesia.
“Selain itu, harapannya nama Indonesia akan semakin terdengar di dunia maritim internasional, begitu pun dengan nama ITS, Barunastra ITS dan Robotika ITS,” ungkap Fatahilla Daffa Shodiq, External Relations Tim Barunastra ITS.
Sumber :