Berkah Dosen Pulang Kampung IPB University, Pelaku UMKM Kota Payakumbuh Mendulang Manfaat Ilmu
Dosen IPB University yang terdiri dari Dr Nugraha Edhi Suyatma dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Dr Dwi Yuni dari Sekolah Vokasi memberikan pelatihan cara pengemasan dan pengawetan produk oleh-oleh khas Payakumbuh, Sumatera Barat, (10/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat, program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam).
Tim Dospulkam memberikan pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Kota Payakumbuh. Dalam pelaksanaannya, dosen IPB University berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh.
Dr Nugraha Edhi mengatakan, beberapa kali berkesempatan liburan ke rumah mertuanya di Payakumbuh, ia sering menemukan bahwa produk gelamai (di daerah lain dikenal sebagai dodol atau jenang) telah menjadi tengik dan terkadang sudah berjamur, meskipun baru dibeli dari toko selama tiga hari. Pada akhirnya tidak layak dikonsumsi dan gagal untuk dijadikan oleh-oleh.
Temuan ini menggugahnya untuk melakukan pembinaan terhadap pengusaha gelamai di Kota Payakumbuh agar dapat menerapkan teknologi kemasan aktif, kemasan vakum serta teknologi pengawetan dengan bahan tambahan pangan (BTP) yang tepat jenisnya dan tepat dosisnya. “Produk gelamai sebagai ikon oleh-oleh khas Payakumbuh dapat mencapai umur simpan satu sampai tiga bulan, bergantung dari teknik pengawetan yang digunakannya,” jelas Dr Nugraha Edhi.
Selain kepada pelaku UMKM gelamai, dosen IPB University turut memberikan pelatihan kepada UMKM makanan dan minuman produk oleh-oleh khas payakumbuh. Materi yang disampaikan terkait penggunaan bahan tambahan pangan yang tepat dan bijak, prinsip pengawetan produk pangan, serta teknik pengemasan dan pelabelan produk UMKM.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh, Dahler SH menyampaikan apresiasi kepada dosen IPB University yang telah memilih Kota Payakumbuh sebagai tempat untuk berbagi ilmu kepada pelaku UMKM. Ilmu ini, kata Dahler, sangat dibutuhkan oleh UMKM di Kota Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas produknya.
“Selama ini kita hanya menjual cita rasa dan harga murah. Sementara masih banyak produk yang kemasannya kurang bagus, model tidak menarik dan belum ada uji keawetan makanan, sertifikasi halal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan higienis,” kata Dahler.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Payakumbuh, Tegrasia Nita ST, MT menambahkan, materi yang disampaikan oleh dosen IPB University itu adalah yang paling ditunggu-tunggu pelaku UMKM. Riset dan uji coba kepada produk yang dilakukan oleh akademisi akan memberikan informasi kepada Pemerintah Payakumbuh dan pelaku UMKM sejauh mana produk olahan pangan bisa tahan dan bagaimana cara menjaga keawetan makanan.
“Kami sampaikan apresiasi dan dukungan terhadap program ini. Kami juga menitipkan sampel produk UMKM lain untuk dibawa tim dosen IPB University agar dilakukan pengujian dan dapat memberikan saran perbaikan dari aspek kemasan dan teknologi proses pengawetannya,” tuturnya. (*/Rz)