Wiramuda IPB University Diajarkan Ilmu Budidaya Ubi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University memberikan pelatihan budidaya komoditas ubi bagi mahasiswa di Kebun Merdesa belum lama ini. Pelatihan ini mengundang Dr Suwarto, dosen IPB University dari Agronomi dan Hortikultura.
Dalam kesempatan ini, Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian kepada Masyarakat menerangkan, “Kami terjunkan para mahasiswa IPB University yang cendekia untuk mengawal langsung para petani di lapangan. Para mahasiswa akan menanam dua komoditas unggulan ubi yang memiliki nilai ekspor tinggi.”
Dr Sofyan Sjaf menyampaikan bahwa pelatihan ini perlu disimak dan diperhatikan dengan baik oleh para wiramuda. Hal ini karena pelatihan ini akan menjadi pengetahuan dasar yang perlu disampaikan kepada petani, untuk merubah pola dalam bercocok tanam.
“Wiramuda kami hadirkan untuk mengubah mindset para petani dalam bercocok tanam ubi jalar, sebuah tradisi bercocok tanam lama yang tidak baik untuk mendapat hasil yang kurang produktif,” ujar Dr. Sofyan Sjaf.
Ia mengungkap pentingnya pelatihan ini untuk membekali para wiramuda dengan ilmu pertanian dasar untuk menanam ubi jalar, baik dari identifikasi, merawat, hingga pencegahan dan penanganan hama. “Kami sadari bahwa wiramuda ini tergabung dari berbagai bidang keahlian, maka dari itu, kita hadirkan pakar untuk belajar bersama menanam ubi sebelum ilmu tersebut diimplementasikan kepada petani,” katanya.
Dr Suwarto menyambut baik program wiramuda ini. Ia mengaku siap mengawal penanaman ubi sehingga menghasilkan kualitas ubi yang baik untuk diekspor.
“Saya sangat mendukung program ini terus berjalan dan saya siap mengawal penanaman ubi ini untuk sampai ke pasar ekspor, melalui program wiramuda akan menjadi sangat jelas peran perguruan tinggi membantu petani meningkatkan pendapatan mereka,” katanya.
Dosen IPB University itu juga menekankan, peran mahasiswa untuk mengubah pola menanam yang kurang baik serta tradisi-tradisi yang dapat merusak hasil tanam perlu disampaikan secara jelas sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
“Kami berharap besar kepada para wiramuda ini dapat memberikan edukasi kepada para petani yang selama ini selalu mempertahankan tradisi bercocok tanam yang kurang baik, sehingga berimbas langsung pada hasil pertanian yang relatif kurang,” tambah Dr Suwarto, pakar ubi dari IPB University. (*)