Rektor ISI Yogyakarta Buka Pameran NFT “Indo NFT Festiverse”
Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. membuka pameran NFT “Indo NFT Festiverse” pada Sabtu, 9 April 2022, di Galeri R.J. Katamsi ISI Yogyakarta. Indo NFT Festiversi merupakan pameran NFT secara luring yang diselenggarakan mulai 9 sampai dengan 17 April 2022 di Galeri R.J. Katamsi ISI Yogyakarta, Jalan Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta. Bersamaan dengan pameran ini diselenggarakan juga diskusi dan workshop yang akan mengedukasi masyarakat tentang NFT dan bagaimana mengoptimalkan eksistensinya sehingga dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Seremonial pembukaan pemeran ini juga dihadiri pimpinan ISI Yogyakarta seperti Pembantu Rektor I dan Pembantu Rektor II ISI Yogyakarta. Pameran ini diselenggarakan berkat kolaborasi antara Galeri R.J. Katamsi ISI Yogyakarta, Art Popup dan NFT Sewon Club.
Pada sambutannya Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., menyampaikan bahwa fenomena Ghozali Everyday yang karyanya sempat menjadi ikonik membangkitkan ketertarikan publik terhadap dunia NFT. Ketertarikan ini tentunya harus disikapi dengan literasi yang cukup sehingga tidak berujung pada tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Fenomena Ghozaly Everyday mendorong masyarakat mengunggah dokumen pribadi atau swa foto koleksinya di market place seperti OpenSea. Padahal fenomena ini rentan terhadap praktik penyalahgunaan data pribadi sehingga dapat merugikan masyarakat. Untuk menjawab berbagai kekhawatiran tersebut maka diselenggarakanlah pameran NFT bertajuk “Indo NFT Festiverse”.
Pameran ini menampilkan NFT dari seniman-seniman milenial tidak terkecuali sivitas akademika ISI Yogyakarta. Pameran NFT secara luring akan memberikan pengalaman baru bagi seniman-seniman muda serta memberikan pengetahuan tentang NFT dan bagaimana memanfaatkan NFT sehingga akan memberikan manfaat secara ekonomi.
Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum. Masyarakan yang ingin menyaksikan pemeran harus mentaati protokol kesehatan dan memesan tiket terlebith dahulu. Konsep pemesaran tiket ini diharapkan akan mengatur jumlah pengunjung yang ada di dalam Galeri R.J. Katamsi.