close

Cegah Penyebaran Covid-19, ITS Serahkan CoFilm+ Antivirus Coating ke RSUA

Sambutan sekaligus pemaparan singkat mengenai CoFilm+ dan Tim CoFilm Indonesia oleh Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD (kanan)
Sambutan sekaligus pemaparan singkat mengenai CoFilm+ dan Tim CoFilm Indonesia oleh Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD (kanan)

Kampus ITS, ITS News – Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini masih terus menyebar dan bermutasi hingga mendekati puncak gelombang ketiga yang disebabkan oleh virus varian omicron. Untuk mendukung upaya mencegah penyebarannya lebih luas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi menyerahkan produk inovasi cat pelapis dan stiker antivirus CoFilm+ kepada pihak Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Jumat (4/2).

Pada serah terima sekaligus peresmian hasil coating CoFilm+ kepada RSUA ini dihadiri oleh Direktur RSUA Prof Dr Nasronudin SpPD, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS Fadlilatul Taufany ST PhD dan jajarannya. Tak ketinggalan, hadir pula Koperasi Property Today Indonesia (KPTI) dan Wismilak Foundation yang diwakili oleh Anastesya Fataraya dan Surjanto Yasaputera.

Di kesempatan tersebut, Bambang menjelaskan bahwa hasil coating CoFilm+ ini dilakukan dengan mencakup bagian-bagian yang berpotensi menjadi tempat penularan virus dan bakteri seperti railing bed, safety grab, kran air, gagang pintu, handle kursi, meja, dan lain-lain. Sejumlah 40 ruangan dan lebih dari 952 item di RSUA telah diproteksi seperti ruang IGD, ICU, ruang rawat inap, lobi, ruang poli, dan ruang tenaga kesehatan (nakes).

Praktek pengaplikasian CoFilm+ yang dijelaskan oleh Co-Founder CoFilm Indonesia Royyan Wafi Pujiyanto (dua dari kiri) di hadapan awak media
Praktek pengaplikasian CoFilm+ yang dijelaskan oleh Co-Founder CoFilm Indonesia Royyan Wafi Pujiyanto (dua dari kiri) di hadapan awak media

Proteksi dalam skala yang besar ini dapat dilakukan dengan lancar karena dukungan dari Wismilak Foundation. Saat ini, CoFilm+ telah digunakan di puluhan tempat seperti di Polda Jatim, Medical Centre ITS, Kantor Wakil Gubernur Jatim, klinik kecantikan, Satu Atap Coworkshare, Tab Hotel Group, dan bermacam tempat lainnya. Produk inovasi CoFilm+ sendiri juga telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan dengan nomor FR.03.02/VA/07696/2021.

Baca Juga :  TIM FEB UI JUARA DI LOMBA BEDAH DATA APBD 2021

Pada kesempatan ini, Bambang Pramujati terus berharap penuh kepada CoFilm Indonesia untuk mengembangankan CoFilm+ yang tidak berwarna, sehingga bisa diaplikasikan di manapun tanpa mengurangi estetika dari benda yang dilapisi dengan CoFilm+. “Berakhirnya pandemi covid tentunya tidak berarti inovasi ini tidak bermanfaat, karena ini dapat terus melindungi manusia tidak hanya dari virus covid namun berbagai virus dan bakteri lainnya,” ujarnya bangga.

Menimpali ucapan Bambang, Co-Founder CoFilm Indonesia Royyan Wafi Pujiyanto menyebutkan bahwa produk tersebut merupakan hasil hilirisasi penelitian ITS di RSUA dan Rumah Sakit Khusus Infeksi. Dibuat sebagai pelapis antimicrobial dengan teknologi Nano Copper (tembaga berukuran nano) yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Salah satu anggota tim mempersiapkan CoFilm+ untuk praktik pengaplikasian benda
Salah satu anggota tim mempersiapkan CoFilm+ untuk praktik pengaplikasian benda

Lebih lanjut, teknologi copper ini dipilih menjadi teknik utama sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri, bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen.

Baca Juga :  Kontingen Atlet Mahasiswa Indonesia Siap Berlaga di ASEAN University Games (AUG) 2024

Tak hanya itu, penggunaan copper juga merupakan satu-satunya bahan logam yang telah tersertifikasi EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat dan telah diuji melalui Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS.

Berkaitan dengan penanganan Covid-19, lelaki yang akrab disapa Wafi ini menjelaskan, virus SARS COV-2 di atas permukaan CoFilm+ 90 persen dapat mati di permukaan benda yang diberikan cat pelapis ini dalam waktu 10 menit. Sedangkan 99,9 persen virus dapat mati dalam waktu 1 jam. “Sementara pada permukaan benda tanpa pelapis antivirus ini, virus dapat bertahan lebih dari 24 jam,” paparnya.

Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Prof Dr Nasronudin SpPD (lima dari kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD (empat dari kanan) beserta jajaran pimpinan
Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Prof Dr Nasronudin SpPD (lima dari kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD (empat dari kanan) beserta jajaran pimpinan

Ke depannya, menurut Wafi, CoFilm+ diharapkan tidak hanya melindungi area rumah sakit, namun juga mampu memproteksi sekolah, kantor, bandara, mall, dan fasilitas umum lainnya. Harapannya, produk anak bangsa ini bisa menjadi solusi yang dapat membantu masyarakat luas dalam mengurangi penyebaran infeksi serta mendampingi masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari meskipun ditengah rentannya penularan Covid-19.

Tak hanya itu, Tim CoFilm Indonesia juga sangat membuka kerja sama seluas-luasnya bagi berbagai pihak. Kerja sama tersebut dapat berupa uji coba lapisan, preorder jasa coating, partner hilirisasi, maupun kolaborasi lainnya. (HUMAS ITS)