close

Kunjungi ITS, Dubes Jerman Perluas Peluang Internasionalisasi Mahasiswa

(dari kiri) Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman di Surabaya Christoper Tjokrosetio, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD saat berdiskusi untuk meluaskan program kerja sama internasionalisasi
(dari kiri) Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman di Surabaya Christoper Tjokrosetio, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD saat berdiskusi untuk meluaskan program kerja sama internasionalisasi

Kampus ITS, ITS News – Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, melakukan kunjungan perdananya ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rabu (21/9) sore. Bertempat di Gedung Rektorat ITS, pertemuan tersebut membahas lebih lanjut mengenai semakin luasnya peluang melakukan internasionalisasi ke Jerman bagi sivitas akademika ITS.

Kedatangan Ina Lepel yang didampingi Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman di Surabaya, Christoper Tjokrosetio, ini disambut baik oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng. Di awal pertemuan, rektor yang biasa disapa Ashari ini menyampaikan bahwa sejak 2011 lalu telah banyak program internasionalisasi ke Jerman yang diikuti mahasiswa ITS. “Kami sangat bahagia dengan adanya kesempatan untuk terus memperpanjang kolaborasi ini,” tuturnya.

Dubes Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kiri) dan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng saat penyerahan cinderamata
Dubes Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kiri) dan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng saat penyerahan cinderamata

Hingga saat ini, kerja sama aktif dalam hal pertukaran pelajar, joint degree, bahkan kolaborasi riset telah dilakukan dengan berbagai universitas mitra di Jerman. Di antaranya , Frankfurt University of Applied Sciences, serta enam perguruan tinggi lainnya. Bahkan tahun ini, terdapat setidaknya 32 mahasiswa aktif ITS yang sedang mengikuti program internasionalisasi di Jerman.

Baca Juga :  ITS Kembangkan Traktor Tangan Bertenaga Listrik

Hal tersebut juga direspon positif oleh Dubes Jerman. Ia menuturkan, di era pandemi ini semakin banyak mahasiswa internasional yang berkesempatan kuliah di Jerman. Bahkan untuk program magister, saat ini telah banyak program studi dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, sehingga mahasiswa tidak perlu mendalami bahasa Jerman terlalu intens. Selain itu, kesempatan untuk melakukan riset bagi sivitas akademika juga terbuka lebar.

Lepel juga berujar, dengan beragamnya spesifikasi perguruan tinggi di Jerman, mulai dari universitas, sekolah teknik hingga program vokasi yang gratis dibiayai pemerintah, bukan tidak mungkin mahasiswa dari mancanegara menempuh studi di Jerman. “Di era yang sangat memudahkan internasionalisasi dalam bidang pendidikan ini, tentu Jerman sangat terbuka dengan berbagai program pertukaran pelajar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kemendikbud Luncurkan Tiga Kebijakan Dukung Mahasiswa dan Sekolah Terdampak COVID-19
Para jajaran pimpinan ITS, Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, serta perwakilan mahasiswa ITS yang akan melakukan internasionalisasi di Jerman saat di Gedung Rektorat ITS
Para jajaran pimpinan ITS, Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, serta perwakilan mahasiswa ITS yang akan melakukan internasionalisasi di Jerman saat di Gedung Rektorat ITS

Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula mengenai kolaborasi riset yang saat ini tengah dilakukan oleh dosen ITS dan Hochschule Wismar. Koordinator Joint Degree Program Maritim Hochschule Wismar, Dr Ing Wolfgang Busse mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan penelitian terkait pembangungan pulau-pulau kecil berkelanjutan yang juga melibatkan mahasiswa ITS.

Kolaborasi riset ini pun turut mendapat tanggapan positif dari Lepel. Ia sangat kagum dengan keterlibatan langsung para mahasiswa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Saya berharap ke depannya kolaborasi ITS dengan berbagai universitas di Jerman akan terus meningkat,” pungkasnya tersenyum. (HUMAS ITS)