close

Mahasiswa Unpad Raih Prestasi di Ajang KDMI

Tim delegasi Universitas Padjadjaran mencetak prestasi tingkat nasional pada ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) yang diselenggarakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Minggu (17/9/2023).

KDMI sendiri merupakan kompetisi debat mahasiswa tingkat nasional yang diikuti oleh 112 tim dari perguruan tinggi se-Indonesia. Tahun ini KDMI diselenggarakan dengan sistem British Parliamentary (BP), dimana setiap tim dari universitas beranggotakan dua orang.

Tim delegasi Unpad sendiri terdiri dari Asri Maharani (FISIP 2020) dan Rayhan Raffa Alkhansa (FEB 2022). Sedangkan untuk juri N1 sendiri, Unpad mendelegasikan Nicko Chandra (FH 2022) yang bertugas untuk membantu ketua juri dalam melakukan pengambilan keputusan.

Meskipun peforma tim sempat naik turun pada babak pre-eliminasi, kegigihan delegasi Unpad dalam ajang KDMI ini berhasil membawa tim menjadi Juara dua serta mendapatkan dua penghargaan, yaitu Pembicara Terbaik bersama ke-15 yang diraih oleh Rayhan dan Juri Institusi Terakreditasi yang diraih oleh Nicko.

Baca Juga :  Upaya dan Mitigasi Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III

“Peforma kami (memang) cenderung naik turun saat babak pre-eliminasi. Tapi, setelah itu kami langsung melakukan evaluasi untuk mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan kami. Sehingga di babak eliminasi, aku dan partnerku berusaha untuk memberikan yang terbaik dan tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di babak pre-eliminasi,” ujar Rayhan.

Lebih lanjut Rayhan juga menjelaskan untuk menghadapi KDMI ini, delegasi Unpad telah melakukan latihan rutin serta mengikuti beberapa kompetisi agar tim Unpad bisa terbiasa pada suasana pertandingan. Walaupun datang dengan persiapan yang cukup matang, Rayhan juga mengakui salah satu tantangan tim Unpad dalam menghadapi KDMI ini adalah mental.

“Karena aku juga mengakui bahwa kami sesekali minder melihat tim-tim dari universitas lain. Cuma kami mengatasinya dengan berpikir bahwa namanya kompetisi selalu ada banyak hal yang memengaruhi hasil, jadi lebih baik fokus untuk memberikan yang terbaik daripada melakukan perbandingan dengan universitas lain,” jelas Rayhan.*

Baca Juga :  Perbaikan Mutu Pendidikan Keteknikan Indonesia Bertaraf Internasional, Ditjen Diktiristek Libatkan PII/IABEE