Kembangkan Alat Terapi Fisik, Tim ITS Terima Hibah EPICS IEEE
Pengujian permainan kepada pengguna di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya
Kampus ITS, ITS News — Menjawab keresahan terkait minimnya fasilitas fisioterapi bagi penyandang disabilitas, tim mahasiswa program doktor (S3) Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan inovasi kamera terintegrasi deep learning sebagai media terapi tangan atraktif. Lewat teknologi tersebut, tim mahasiswa ITS ini pun berhasil memperoleh hibah program Engineering Projects and Community Service (EPICS).
Endah Suryawati Ningrum ST MT selaku Penanggung Jawab Kegiatan mengungkapkan, EPICS merupakan program pemberian hibah yang diselenggarakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE). Melalui program ini, setiap tim yang dinyatakan lolos seleksi akan mendapatkan bantuan dana pengembangan teknologi, pemberian sesi pelatihan dengan profesional, serta bantuan non-profit lainnya. “Namun, untuk tim kita (ITS, red) hanya menggunakan fasilitas pendanaan saja,” terang Endah.
Melalui hibah ini, Endah dan timnya yang berasal dari Laboratorium Visi Komputer Departemen Teknik Elektro ITS itu pun berhasil merealisasikan teknologi bertajuk Smart Mobile Inclusive Learning (SMILE). Dijelaskan Endah, SMILE merupakan teknologi kamera yang diintegrasikan dengan deep learning serta permainan digital yang ditujukan sebagai media terapi tangan yang atraktif. “Sekaligus sebagai media pembelajaran inklusif yang menyenangkan saat terapi berlangsung,” imbuhnya.
Terkait penggunaan dana hibah, dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ini mengungkapkan, dana bantuan yang diterima digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama proyek berlangsung. Endah merincikan, kebutuhan tersebut mulai dari pembelian komputer mini, monitor, perangkat elektronik lainnya, hingga pembiayaan hosting dan domain sistem.
Diungkapkan Endah, proyek yang juga bekerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya ini sudah beberapa kali diuji coba dan mendapat respon positif dari terapis maupun pasien. Menurut Endah, para terapis menyampaikan bahwa dengan alat ini para pasien yang sebelumnya enggan mengangkat tangan menjadi lebih bersemangat mengangkat tangan dan antusias menjalani terapi. “Hal ini tentunya turut meningkatkan progres para pasien terapi tersebut,” tutur Endah.
Terakhir, Endah mengungkapkan, proyek yang dibimbing oleh Prof Mauridhi Hery Purnomo dan Dr Eko Mulyanto ST MT ini merupakan proyek mulia yang menjembatani teknologi dari kampus dan masalah fisioterapi dunia. Endah berharap, kolaborasi riset ini akan terus tercipta dengan skema hibah lainnya yang membantu realisasi ide yang telah dirancang. “Untuk mewujudkan kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutup Endah berharap. (HUMAS ITS)