close

Unpad Respons Baik Bantuan APD Kemdikbud

Jakarta-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah merealokasi anggaran hingga 405 milyar rupiah untuk memperkuat Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Fakultas Kedokteran (FK) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Realokasi anggaran tersebut antara lain diimplementasikan dalam bentuk Alat Perlindungan Diri (APD) dengan total yang didistribusikan sejumlah 268.381 yang antara lain termasuk face shield, masker medis, sarung tangan medis, 16 set PCR, dan reagen test.

Beberapa PTN telah menerima bantuan, antara lain Universitas Padjajaran (Unpad). Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Setiawan, APD merupakan alat yang sangat penting untuk melindungi para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan para pasien. Di awal pandemi COVID-19, RS PTN merasa kesulitan dalam ketersediaan dan pengadaan.

“Alhamdulillah berkat bantuan dari Kemdikbud bisa diatasi keterbatasan APD tersebut. Tidak kurang dari enam kali bergelombang pengirimannya dan tercatat hingga 66.500 item, berupa hazmat cover all suite, masker bedah dan N95, face shield, kacamata pelindung, sarung tangan, dan sepatu. Pengadaan APD sangat krusial untuk mencegah penularan kepada tenaga kesehatan dan juga penularan dari tenaga kesehatan kepada orang di sekitar,” terangnya.

Baca Juga :  Pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20: Mendorong Implementasi Kampus Merdeka di Kancah Dunia

Ia juga menjelaskan bahwa APD tersebut tidak hanya untuk RSP Unpad, tetapi juga didistribusikan ke RSHS sebagai RSP Utama FK Unpad, RSUD di Jawa Barat sebagai RSP Jejaring FK Unpad, RSGM dan laboratorium pemeriksaan COVID-19 baik di RSP Unpad maupun di Lab BSL3 Lab Sentral Jatinangor.

“Terima kasih sekali lagi kepada pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang mempunyai terobosan untuk membantu ketersediaan APD ini bagi kami,” tuturnya.

Sekretaris Ditjen Dikti, Paristiyanti Nurwardani, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ditjen Dikti merupakan salah satu upaya membantu masyarakat melalui FK dan RSP baik di PTN dan PTS untuk melawan COVID-19. Dengan bantuan tersebut, diharapkan mengurangi dampak pandemi ke masyarakat.

Baca Juga :  PERAN PENDIDIKAN FISIOLOGI DALAM MENGHASILKAN DOKTER YANG MUMPUNI DI ERA PANDEMI COVID-19

“Bantuan APD ini memang menjadi upaya Ditjen Dikti secara bersama-sama dengan perguruan tinggi menanggulangi pandemi. Hal ini juga menjadi bentuk nyata peran pemerintah yang telah hadir untuk masyarakat, dalam melawan COVID-19. Selain itu memang penyediaan APD ini dilakukan, untuk memperkuat tenaga kesehatan yang menjadi pejuang utama dalam menghadapi wabah ini. APD ini kami sebar ke 34 provinsi di Indonesia melalui perguruan tinggi yang sudah kami ajak untuk bergotong-royong,” jelasnya.

Paris juga katakan akan terus memantau distribusi bantuan berupa APD yang dilakukan oleh Ditjen Dikti agara tepat sasaran. Sampai saat ini menurutnya, 23 FK PTN dan 13 RSP PTN serta lebih dari 10 PTS yang menerima bantuan juga telah membantu penyaluran ke RSUD terdekat di wilayahnya, guna mempercepat sinergitas antarinstansi pemerintah di daerah masing masing dan bergotong royong dalam melaksanakan percepatan penanggulangan COVID-19.

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan