Cetak Mahasiswa Siap Kerja Lewat Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat
Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek kembali menggelar Sosialisasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bertajuk “Sinergi antara Perguruan Tinggi dan Industri melalui Program Magang Merdeka”, pada Sabtu (4/9). Diadakannya webinar ini bertujuan sebagai sarana amplifikasi informasi program Kampus Merdeka dengan menghadirkan langsung para anggota Komisi X DPR RI, perwakilan perguruan tinggi dan industri dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Program Kampus Merdeka sendiri telah menjadi terobosan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mensinergikan perguruan tinggi dengan industri dan kehidupan nyata. Adapun esensi dari Kampus Merdeka melalui Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah untuk mendekatkan semua pemangku kepentingan yaitu perguruan tinggi dengan dunia nyata termasuk dengan dunia industri, sehingga menghasilkan mahasiswa yang siap di dunia nyata setelah lulus nanti. Dengan kata lain, program ini telah membantu menghasilkan mahasiswa yang siap terjun ke dunia kerja.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, bahwa aktivitas Kampus Merdeka ini telah berhasil untuk membantu menghilangkan sekat antara perguruan tinggi dengan industri. “Mas Menteri telah menyampaikan aktivitas Kampus Merdeka yang dikawal langsung melalui Permendikbud telah menjadi satu sistem pendidikan yang sangat terbuka, karena telah menghilangkan sekat antara perguruan tinggi dengan industri,” ujar Paris.
Paris mengungkapkan salah satu program Kampus Merdeka, yakni MSIB menjadi program paling favorit yang dipilih mahasiswa dengan lebih dari 70% mahasiswa memilih untuk mengikuti magang. Total sebanyak lebih dari satu juta mahasiswa di seluruh Indonesia mendaftar program ini. “DPR menjadi salah satu mitra favorit yang dipilih mahasiswa dengan total yang mendaftar mencapai 7.000 orang dalam waktu satu minggu, namun yang diterima hanya sebanyak 150 orang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Paris berharap bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini dapat membantu menciptakan SDM yang berkualitas dan menghasilkan pemimpin masa depan yang cemerlang.
“Saya yakin anak-anak mahasiswa kita yang dididik selama satu semester di 128 mitra, mereka akan mempunyai pengalaman istimewa dan akan memulai karirnya dengan istimewa pula, dan saya sangat yakin mereka akan punya good footprint bagi kecemerlangan mereka menjadi pemimpin di masa yang akan datang,” ujarnya.
Adanya program MSIB telah membantu mahasiswa untuk bisa belajar keahlian lain di luar pembelajaran yang sedang dia jalani. Dengan kata lain, program ini telah bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin belajar keahlian lain yang tidak ada hubungannya dengan jurusan yang dia ambil tapi dapat bermanfaat bagi pengembangan dirinya sendiri. Terlebih sekarang ini mahasiswa dituntut untuk bisa berbagai macam keahlian dan tidak terbatas hanya satu keahlian saja.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan menyampaikan bahwa program Magang Bersertifikat ini telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa. Program ini telah membantu untuk menemukan ketertarikan sebenarnya dari mahasiswa. Ketertarikan ini juga tidak terbatas dari jurusan yang diambil. Program ini telah membantu mahasiswa untuk memiliki kompetensi lain yang berbeda dari jurusan yang diambil.
“Walaupun dia memilih jurusan hukum atau jurusan ekonomi, belum tentu dia sebenarnya sangat mencintai atau sangat tertarik dengan mata kuliah tersebut. Ternyata manusia itu bisa berubah. Karena itu sekitar satu setengah tahun atau semester sesungguhnya adalah waktu dimana mahasiswa tersebut mendalami sesungguhnya mana yang dia yang paling tertarik,” ujar Sofyan.
Karenanya, lanjut Sofyan, program Kampus Merdeka telah memberikan kemerdekaan kepada mahasiswa untuk mendapatkan ilmu seluas-luasnya tanpa harus memperhatikan latar belakang jurusan yang diambil. Nantinya ilmu yang didapatkan dapat menjadikan dirinya sebagai SDM berkualitas yang siap bertarung dan memberikan yang terbaik bagi dirinya dan keluarganya.
Selaras dengan Sofyan Tan, Tim Microcredential, Tutus Kusuma menyampaikan bahwa nantinya program ini akan mendorong para mahasiswa yang mengikuti magang bersertifikat untuk mengerjakan proyek-proyek besar yang nantinya mendorong kemampuan dan kualitas mahasiswanya sendiri. Dari proyek-proyek magang inilah kemudian akan menciptakan sebuah proyek baru dari mahasiswa yang berguna bagi masyarakat.
“Bagaimana dari proyek-proyek magang dan akhirnya muncul proyek-proyek yang membantu masyarakat ekonomi yang menciptakan solusi terkait dengan ekonomi sosial,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, juga terdapat sharing session dari mahasiswa yang terpilih mengikuti program MSIB, Millen Halim mahasiswa Teknik Kimia dari Universitas Sumatera Utara (USU). Millen telah diterima magang di salah satu perusahaan mitra dari Kampus Merdeka yakni Unilever Oleochemical Indonesia (UOI).
Millen mengatakan bahwa perjalanan dirinya untuk kemudian diterima magang di UOI tidaklah mudah. Dirinya harus bersaing dengan ribuan peserta lain yang juga mendaftar program ini. Akan tetapi kondisi tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha melewati setiap tahapan seleksi hingga akhirnya diterima. Ia berharap melalui program magang ini dapat membantu mengembangkan dirinya untuk bisa berguna di masyarakat. “Saya sangat berharap mampu mengembangkan ini dan mampu memberikan hasil bagi masyarakat,” pungkasnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)
Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti